Bacaan: Mazmur 56:2-5 “Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku! Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong. Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Renungan:
Pada tahun 1942, ada seorang wanita Yahudi yang tinggal di Amsterdam, bernama Etty Hillesum. Pada waktu itu pasukan Nazi sedang gencar-gencarnya mengejar orang-orang Yahudi untuk dimasukkan ke kamp konsentrasi. Selama menunggu penangkapan yang sulit untuk dihindari itu, Etty merasa takut. Di dalam ketakutan itu Etty mulai membaca Alkitab. Roh Kuduspun membimbingnya. Secara sederhana sesuai yang dia tahu, Etty menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan mengakui akan kuat kuasa tangan Tuhan. Hasilnya, dia pun menemukan keberanian dan keyakinan untuk menghadapi kemungkinan sesulit apa pun. Dia menuliskan di buku hariannya bahwa selama berada di kamp konsentrasi dia tetap merasa nyaman karena dia merasa ada di dalam genggaman tangan Tuhan.
Kehidupan Etty menggambarkan kehidupan pemazmur. Pemazmur berkata, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mzm 56:4-5). Ketika itu Daud berada di dalam cengkeraman orang Filistin. Bagi Daud, situasi ini bagaikan telur di ujung tanduk, kalau tidak mati minimal akan sengsara karena bisa dijadikan budak oleh mereka. Bayang-bayang kegelapan seperti itulah yang membuat Daud takut. Tetapi, dalam keadaan seperti itu Daud menaruh percaya kepada Allah sehingga ketakutan itu pun sirna dari dirinya.
Biasanya ketika seseorang menghadapi kesulitan atau membayangkan tentang kesulitan, dia merasa takut. Tidak ada resep untuk menghilangkan ketakutan kecuali ada kepastian akan adanya pertolongan. Melihat kehidupan sekarang, rasanya akan sering kita menemui orang yang mengalami ketakutan, bahkan mungkin itu kita sendiri. Kemapanan pekerjaan dan usaha sekarang bukan jaminan untuk kemapanan di bidang lain. Bahkan kemapanan itu belum tentu akan terus bertahan mengingat perekonomian di masa pandemi ini terus bergejolak. Dalam bidang keamanan dan kesehatan pun sudah tidak ada yang bisa menjamin. Tetapi sebagai pengikut Yesus, jangan sekali-sekali kita memercayakan diri kepada hal-hal yang tidak tetap, seperti kekayaan, kepandaian, jabatan dan lain-lain. Kita harus tetap berlindung di balik tangan Tuhan yang kuat dan percaya kepada-Nya. Di situlah letak kekuatan dan keberanian kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku ingin terus berada di dalam genggaman-Mu sampai ketakutan lepas dari diriku. Amin. (Dod).