Jumat, 24 Maret 2023

Kencan Dengan Tuhan (Kamis, 2 September 2021)

Bacaan: Mazmur 37:3 “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.”

Renungan:
Alkisah ada seorang petani miskin di Skotlandia yang sedang menggarap lahannya, ketika sayup-sayup terdengar teriakan minta tolong. Penasaran dengan teriakan itu, petani bernama Hugh itu mendekati pinggiran danau di mana teriakan itu terdengar begitu dekat dan ternyata berasal dari seorang bocah yang bergelut dengan api. Bubuk mesiu yang dimainkannya ternyata menyulut api yang segera membesar dan hampir membakar tubuhnya. Hugh dengan cekatan segera mematikan api itu dan segera merawat sang bocah hingga ia dapat berjalan kembali dan pulang. Ayah si bocah tersebut ternyata seorang bangsawan besar yang keesokan harinya pergi menemui Hugh untuk mengucapkan terima kasih. Sejumlah uang yang cukup besar ditawarkan sang bangsawan kepada Hugh, bahkan menawarkan mengganti gubuk tuanya dengan rumah baru. Namun Hugh menolak tawaran dan pemberian itu karena menurutnya menolong orang lain adalah sebuah kewajiban. Saat itu juga seorang anak Hugh bernama Alexander berlari menghampiri Hugh untuk melihat siapa yang sedang berbicara dengan ayahnya. Ketika melihat Alexander, bangsawan itu pun meminta agar dirinya dapat diizinkan merawat dan memberikan pendidikan kepada Alexander dengan alasan agar kebaikan hati Hugh yang sangat besar dalam menolong anaknya akan diwarisi oleh Alexander. Hugh tidak dapat menolak tawaran itu. Alexander pun dirawat dan mendapatkan pendidikan berkat bantuan sang bangsawan. Hingga berpuluh tahun kemudian anak yang bernama lengkap Alexander Fleming akhirnya menjadi seorang biolog, farmakolog dan botanist yang menemulan penisilin. Melihat latar belakang kisahnya, inilah sebuah bentuk kemurahan hati yang menyelamatkan dan memberkati banyak orang.
Ayah dari Alexander Fleming yaitu Pak Hugh, telah menaburkan sebuah benih dalam kehidupan seorang anak bangsawan besar. Bukankah Tuhan kita luar biasa yang selalu bekerja sesuai dengan firman-Nya, bahwa setiap kebaikan dan kebenaran yang kita tabur tidak akan pernah kembali dengan sia-sia melainkan pasti akan menghasilkan kebaikan kembali yang berlipat ganda, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk memberkati orang lain. Jadi, sering-seringlah menabur benih kebaikan dan benih kebenaran dalam kehidupan ini. Jangan memikirkan imbalan atau hasil yang akan kita tuai, biarlah itu menjadi urusan Tuhan Sang Pemberi Tuaian, karena kalau kita melakukan bagian kita dengan setia, maka Tuhan pasti akan melakukan bagian-Nya juga. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hati seperti hati-Mu, hati yang penuh kemurahan untuk selalu tergerak menolong siapapun yang membutuhkan. Amin. (Dod).