Bacaan: Pengkhotbah 9:9 “Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.”
Renungan:
Chip dan Cindy sudah 5 tahun hidup terpisah. Mereka akan melanjutkan perpisahan itu dengan bercerai secara resmi pada akhir tahun 2007. Dalam rentang waktu perpisahan yang relatif lama itu, Chip sudah punya kekasih baru. Di awal tahun 2007 sesuatu terjadi, yaitu Chip dinyatakan menderita gagal ginjal. Sebagai wanita yang mencintai dan masih berstatus sebagai istri, Cindy tidak tega melihatnya. “Bagaimanapun sampai hari ini ia masih suamiku,” katanya dalam hati. Cindy mengambil keputusan yang besar dalam hidupnya, ia menyumbangkan satu ginjalnya untuk membuat Chip tetap hidup, dan ini dilakukannya tanpa pamrih. Chip dan Cindy akan dioperasi, sementara itu rencana perceraian tetap diproses. Namun setelah keduanya pulih dari operasi, mereka jatuh cinta lagi. “Buat apa aku mencari perempuan lain jika di sini ada seseorang yang mau berkorban begitu besar untukku?” kata Chip memuja wanita yang telah dinikahinya itu. Akhirnya Chip meninggalkan kekasihnya dan kembali membangun rumah tangga bersama Cindy, yang cintanya sudah teruji oleh waktu dan kondisi. Kisah pulihnya sebuah hubungan, khususnya hubungan suami-istri yang sudah pernah berpisah pasti menjadi berkat dan menginspirasi banyak orang.
Firman Tuhan berkata dalam Kitab Pengkhotbah 9:9, “Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.” Artinya, pasangan hidup yang ada pada kita saat ini adalah sebuah hadiah yang berharga dari Tuhan, yang patut untuk dicintai meskipun memertahankan cinta itu dibutuhkan pengorbanan. Pada umumnya, di balik sukses seorang suami, berdiri istri yang setia menopang dengan hal-hal yang terlihat kecil namun sangat berarti. Lutut yang tertekuk untuk berdoa, perhatian untuk memersiapkan segala kebutuhan keluarga, tangan dan hati yang menjaga anak-anak di kala suami tidak memiliki waktu untuk itu semua, membuat seorang suami bisa lebih konsentrasi mencapai satu tingkat sukses.
Seorang suami yang mengasihi istrinya dengan mengungkapkan cinta melalui perhatian, akan mendapatkan umpan balik berupa penghormatan yang dibutuhkannya. Sebaliknya, seorang istri yang tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan, akan mendapatkan kasih dari suami yang dinyatakan dengan perhatian. Mulailah membangun dari pihak kita dulu. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk pasangan hidupku yang luar biasa. Berilah aku hikmat untuk membuatnya merasa bahagia dan bangga mendampingiku. Amin. (Dod).