Bacaan: Amsal 22:1 “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.”
Renungan:
Jepang dijuluki sebagai negeri Sakura, Cina sebagai negeri Tirai Bambu, Belanda sebagai negeri Kincir Angin dan Amerika Serikat dijuluki sebagai negeri Paman Sam. Julukan Paman Sam sebenarnya berasal dari nama seorang pengusaha pengalengan makanan bernama Samuel Simpson. Menurut sejarah, Samuel Simpson adalah satu-satunya pengusaha makanan kaleng yang ada di Amerika Serikat. Ketika meletus Perang Dunia II, ia menjadi pemasok utama yang menyediakan makanan kaleng bagi serdadu Amerika. Saat itu semua makanan kaleng diberi cap U.S kepanjangan dari United State. Namun para serdadu mengartikan kepanjangan U.S menjadi Uncle Sam. Sejak saat itu nama Uncle Sam mulai dikenal. Sampai akhirnya nama itu pun diabadikan sebagai julukan bagi negara Amerika Serikat.
Setiap julukan yang diberikan kepada suatu negara tentu menggambarkan negara itu sendiri. Contohnya adalah Belanda yang mendapat julukan negeri Kincir Angin, karena memang di sana terdapat ribuan atau mungkin jutaan kincir angin untuk menggerakkan air laut menjadi tenaga listrik. Seperti negara-negara yang memiliki julukannya masing-masing, demikian juga dengan manusia. Ada yang dijuluki si judes, si otoriter, si pemalas, si tukang telat, si murah hati, si penyabar dan sebagainya. Bila kita renungkan, bagaimanakah pandangan orang-orang mengenai diri kita saat ini? Apakah teman-teman memberi julukan atau label yang baik terhadap kita, atau mungkin justru memberikan label yang buruk kepada kita?
Siapapun orangnya pasti ingin mendapat cap yang baik, label yang baik atau julukan yang baik di mata atasan, rekan kerja, teman dan keluarga. Oleh karena itu untuk mendapat pengakuan yang positif di depan semua orang, marilah kita jaga ucapan, sikap hidup dan tindakan kita. Jadilah orang yang cekatan dan rajin bila kita tidak ingin dijuluki sebagai si pemalas. Jadilah orang yang selalu tepat waktu, bila kita tidak ingin dijuluki sebagai si tulang molor. Jadilah orang yang sabar, bila kita tidak ingin dijuluki si pemarah dan lain sebagainya. Mari milikilah gaya hidup yang positif dan sikap hidup yang baik, supaya kita tidak perlu malu bila orang lain membicarakan tentang diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kuasa Roh-Mu agar setiap pikiran, perkataan, sikap dan perbuatanku menunjukkan bahwa diriku adalah sahabat-Mu. Amin. (Dod).