Bacaan: Amsal 3:6 “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Renungan:
Suatu ketika ada seseorang bercerita bahwa ketika kecil ia paling benci bila terserang flu. Pertama, karena penyakit itu membuat tubuhnya tidak nyaman. Kedua, karena ibunya seorang perawat. Karena ibunya perawat, maka ia tahu sekali bagaimana menangani flu dengan cepat, yaitu dengan memasukkan obat melalui jarum suntik. “Kalau saya diminta ibu mengambil obat, saya pasti membawa satu kotak obat yang di dalamnya ada aspirin, pembalut luka, tetesan hidung, tetesan mata. Semuanya ada kecuali penisilin. Tetapi ibu pasti akan mengatakan, ‘Kamu sudah tahu apa yang kamu perlukan.’ Jadi, saya pun terpaksa mengambil jarum suntik penisilin itu. Ya, saya cenderung mengambil keputusan untuk ibu dengan berpikir pakai obat yang ini saja, saya tidak usah disuntik. Padahal sebagai perawat dan ibu yang baik, dia punya keputusan sendiri yang tentunya terbaik bagi saya,” katanya.
Terkadang sebagai anak Allah, kita pun bersikap seperti itu juga. Kita datang pada-Nya dengan pilihan-pilihan dan mengharapkan Dia akan memilih salah satu dari kesukaan kita. Ya, seakan kita menghadap hadirat-Nya dengan membawa secarik kertas yang penuh dengan keinginan, mimpi dan hasrat kita. Kita pun berharap Allah setuju dan menandatanganinya agar semua itu segera terwujud. Sebab kita beralasan bahwa itu adalah hal yang paling baik untuk hidup kita. Namun sadarkah kita kalau itu bukan sikap yang tepat? Sebagai Allah, ia tahu benar apa yang paling kita butuhkan. Dia tahu dengan tepat hal-hal apa yang kita perlukan.
Oleh karena itu, marilah kita belajar sesuatu. Setiap kali kita menghadap Allah, pergilah dengan tangan kosong. Biarlah Dia yang mengisi tangan kosong itu dengan rencana dan kehendak-Nya. Bukan sebaliknya, kita mencoba mendikte dan mengatur-Nya sesuai dengan keinginan kita. Datanglah dengan kertas yang bersih, biarkan Dia yang mengisinya dengan rencana dan kehendak-Nya sendiri. Tugas kita hanya setuju dan bersedia melakukan apa saja yang Ia mau, maka Ia pun akan meluruskan langkah kita dan membuat semua perjalanan kita berhasil. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, kini aku percaya bahwa kehendak-Mu adalah yang terbaik bagi hidupku. Mampukan aku untuk dapat menerima semua rencana dan kehendak-Mu dalam hidupku. Amin. (Dod).