Bacaan: Yohanes 14:1-3 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Renungan:
Lorelei Go, adalah seorang ibu berkebangsaan Filipina. Ia harus menghadapi wajah pucat anak-anaknya, tubuh mereka yang semakin kurus dan melemah, yang pada akhirnya harus merelakan kepergian mereka satu persatu. Kisah memilukan ini dimulai dari sang sulung. Putra sulungnya yang tampan bernama Rowden Go mengalami sakit yang berkepanjangan, dan pada akhirnya dia didiagnosis mengalami kanker hati. Pada usia ke 29 tahun di tahun 2014, Rowden yang terbaring lemas di rumah sakit memutuskan untuk menikahi kekasihnya. Pernikahanpun dilangsungkan dengan Rowden yang mengalami kritis di atas ranjang. Sembilan jam setelah menikah, Rowden meninggal dunia. Setahun kemudian putra kedua Lorelei, yaitu Hasset Go, menyusul kepergian sang kakak di usia yang sama yaitu 29 tahun di tahun 2015. Kanker hati yang ganas yang mencabut nyawa kedua putra tertuanya, kini juga mengancam kesehatan putra bungsunya, Hisham Go. Sekalipun dia menjalani berbagai gaya hidup sehat seperti diet ketat, olah raga dan lain sebagainya, namun pada Oktober 2017 hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa hati Hisham sudah berhenti berfungsi. Tubuhnya menguning dan lemas, hingga pada akhirnya Hisham meninggal dunia pada tanggal 14 November 2017.
Bisakah kita membayangkan betapa hancur hati sang ibu kehilangan ketiga putranya karena penyakit yang sama berturut-turut dalam waktu yang tidak lama? Duka yang tidak pernah dibayangkan oleh ibu di manapun. Apa yang akan kita lakukan jika kita mengalami kedukaan? Akankah kita marah atau menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi? Kita tidak berhak marah atau menyalahkan Tuhan. Ayub dengan penuh iman mampu berseru, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!” ketika putra dan putrinya tewas dalam waktu satu hari. Pernyataan yang mengejutkan juga keluar dari mulut Lorelei ketika dirinya diwawancarai, “Aku tak pernah bilang mereka meninggal. Jika ditanya orang anakmu ke mana, aku menjawabnya, oh mereka pergi ke suatu tempat, nanti mereka kembali lagi. Aku tahu ini ujian dari Tuhan untuk menguji keyakinanku. Aku tetap bangga pada anak-anakku karena mereka pergi dalam keadaan menjadi anak-anak yang baik. Kini aku hanya menunggu waktuku untuk berkumpul lagi bersama mereka.”
Sebagai pengikut Yesus, kita harus mencontoh iman yang ditunjukkan oleh Lorelei. Lewat kehidupannya yang penuh dengan kepedihan, dia telah mengajarkan banyak orang arti kepercayaan kepada Tuhan beserta janji-janji-Nya. Suatu saat kita akan bertemu kembali dengan semua orang yang kita kasihi. Oleh sebab itu, jangan berlarut-larut dalam duka, tetapi bangkitlah, jalani hidup ini sebagai anugerah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, tidak mudah untuk menerima kenyataan ditinggal pergi orang yang aku kasihi, tetapi dengan kekuatan-Mu aku akan sanggup menerimanya. Amin. (Dod).