Bacaan: Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Renungan:
Ada seseorang yang sedang menghadapi masalah yang membuatnya berpikir betapa berat bebannya, betapa besar pergumulannya sehingga rasanya tidak mampu lagi ia bertahan. Namun suara Tuhan berbisik lembut kepadanya, “Bukan itu yang harus kamu pikirkan, tetapi pikirkanlah dengan siapa kamu berjalan dan kepada siapa kamu berharap. Sebab Aku Tuhan, mampu melakukan segala hal, bahkan yang mustahil bagimu.”
Seringkali, pikiran kita memang lebih terfokus kepada masalah yang menghadang kita daripada kepada Tuhan yang kita tahu bahwa Ia ada dan sanggup melakukan segala sesuatu. Kita terus memandang masalah itu, kita mencari jalan keluarnya, segala usaha telah dilakukan, namun tetap saja kita tidak menemukan jalan keluarnya. Sehingga wajar saja bila kita sampai di batas kesanggupan. Kita mencari Tuhan namun Ia tidak kita temukan. Kita melihat ke sekeliling, namun kita tidak menemukan seorangpun. Lantas kita kecewa lalu bertanya, “Di mana Tuhan? Di mana orang-orang yang kukasihi? Mengapa kalian meninggalkan aku? Mengapa aku dibiarkan sendirian menanggung semua ini?” Jika pertanyaan ini ada dalam benak kita saat ini, jawabannya adalah bahwa sesungguhnya Tuhan dan orang-orang yang kita kasihi ada di dekat kita. Mereka sangat dekat, namun karena kita terlampau fokus kepada masalah yang tengah kita hadapi, masalah tersebut menutupi pandangan kita terhadap mereka. Masalah kita terlalu besar di dalam pikiran kita, sehingga wajar bila kita tidak melihat seorang pun di dekat kita.
Sebagaimana Tuhan berbisik lembut kepada seseorang dalam kisah di atas, Ia pun sedang berbisik lembut kepada kita. Ia rindu agar kita memiliki pola pikir yang benar. Bukan betapa berat beban yang harus kita pikul yang kita pikirkan, tetapi pikirkanlah bahwa saat ini kita sedang berjalan bersama Pribadi yang terpercaya yang tidak akan mungkin membawa kita pada celaka. Ketika kita melakukan apa yang dikatakan Tuhan, yakni mengubah fokus kita kepada-Nya, yang terjadi adalah Dia menjadi yang terbesar dalam pikiran kita. Ketika Dia menjadi yang terbesar di dalam pikiran kita, maka kekhawatiran dan kepanikan pun lenyap. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, mampukan aku untuk percaya sungguh,7h menjadikan Engkau yang terbesar di dalam seluruh aspek hidupku. Amin. (Dod).