Bacaan: Mazmur 20:7 “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.”
Renungan:
Setelah dua usaha pendaratan yang gagal, seseorang yang sedang naik balon udara menjadi panik. Dengan kalut ia mencari tempat ketiga untuk mengupayakan pendaratan, namun yang bisa dilihatnya dalam jarak bermil-mil hanyalah hamparan hutan yang begitu lebat. Sementara itu bahan bakar yang dimilikinya hanya tinggal separuh tangki. Ia merasa bahwa hanya ada satu pilihan untuk tetap mempertahankan hidupnya yaitu mematikan pembakar dan mencoba menemukan tanah lapang. Di saat semua tindakannya tidak membuahkan hasil, tiba-tiba dengan spontan dan dari lubuk hatinya yang diliputi ketakutan ia berseru kepada Tuhan, “Tuhan, tolonglah aku. Kendalikan situasi ini. Tuhan, carikanlah tempat yang aman untuk aku mendarat!” Dengan doa singkat itu, suatu perasaan tenang kini mulai meliputinya. Jari jemarinya tidak lagi terkepal dan gemetar, namun ia mulai merasakan suatu gelombang kedamaian. Meskipun demikian, lansekap di bawah tetap berlalu dengan cepat dan ia tidak tahu di mana kru daratnya berada. Lalu ia melihat sebuah tanah lapang tepat di depannya, namun di sana juga ada 2 banteng terbesar yang pernah dilihatnya. Kemudian ia berdoa lagi, “Tuhan, aku memercayai-Mu untuk menemukan bagiku tempat yang aman untuk mendarat dan aku memercayai-Mu sepenuhnya dengan banteng-banteng itu.”
Ia berpegangan erat ketika keranjang balon udara itu menghantam tanah dengan kasar, terbalik dan terseret di tanah sejauh kurang lebih 50 yard. Yang membuatnya semakin takjub dan terheran-heran adalah banteng-banteng itu tidak menyadari semua kehebohan yang terjadi saat itu. Berbarengan dengan itu, mujizat yang lain datang, kru daratnya mendadak muncul sambil berlari ke arahnya. Seorang dari mereka berkata, “Kamu terperangkap dalam suatu guntingan angin hebat dan mujizatnya adalah kamu tetap memegang kendali.” Namun dengan tegas ia berkata, “Mujizat ini terjadi bukan karena aku tetap memegang kendali, namun karena aku justru melepaskan kendaliku dan menyerahkannya kepada Tuhan.”
Tuhan mungkin tidak selalu menjawab doa-doa kita dengan cara yang kita harapkan. Namun saat kita melepaskan semua kendali dan menyerahkannya ke dalam tangan-Nya dan hanya memercayai-Nya saja, maka Ia akan menangani segala rintangan apa pun dan menyelesaikannya bagi kita dengan caraNya sendiri. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, kuserahkan keterbatasanku ke dalam tangan-Mu, bantulah aku untuk menyelesaikan setiap persoalan yang saat ini mendera hidupku. Amin. (Dod).